cara sehat mencintai si "manis"

Sadarkah Anda, bahwa masih ada si-“manis” lainnya yang selalu mengisi kehidupan Anda. Ya…si- “manis” itu adalah gula. Pernahkah Anda menghitung berapa sendok gula yang Anda konsumsi hari ini. Belum lagi gula yang terdapat dalam snack sore yang biasa Anda konsumsi.

Rasa manis memang terbukti digemari banyak orang, dan mungkin termasuk Anda. Bagi beberapa orang makanan manis bahkan dapat membuat mood menjadi lebih baik. Sehingga, tanpa disadari, Anda tidak henti-hentinya mengkonsumsi makanan manis untuk meningkatkan mood, terutama ketika Anda dikejar deadline.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di University of North Carolina Amerika Serikat, tingkat kegemaran terhadap rasa manis ternyata berpengaruh terhadap mood dan kontrol makan. Orang yang sangat menyukai rasa manis cenderung mengalami efek perubahan mood yang kuat pada saat mengkonsumsi makanan manis. Hal ini membuat mereka semakin banyak, bahkan cenderung lepas kontrol dalam mengkonsumsi makanan manis tersebut.

Apakah Semua Orang Sama ?

Tidak! Karena respon terhadap rasa manis dari masing-masing orang juga berbeda-beda. Rasa manis mempengaruhi seseorang dengan mekanisme yang berhubungan dengan faktor genetik. Setiap orang memiliki faktor genetik yang berbeda-beda, salah satu gen yang diketahui mempengaruhi respon rasa manis adalah gen TAS2R38.

Ini bukan nomor plat mobil atau kode rahasia negara, melainkan suatu kode genetik yang akhir-akhir ini ditemukan berkaitan dengan tingkat kegemaran rasa manis pada anak-anak Selain itu, respon rasa manis yang berbeda-beda juga berkaitan dengan proses aktivasi area pada otak manusia yang disebut sistem opoid. Walaupun demikian, penjelasan-penjelasan ilmiah ini dirasa belum cukup untuk menjelaskan perubahan mood dan selera manusia yang memang kompleks.

Kalori Kosong

Makanan manis biasanya mengandung glukosa dengan kadar yang tinggi. Masuknya glukosa dalam jumlah yang tinggi (lebih besar daripada kalori yang dikeluarkan) akan menyebabkan glukosa tidak digunakan sebagai sumber energi dan tersimpan sebagai lemak di dalam sel. Penumpukan lemak inilah yang menyebabkan kelebihan berat badan atau obesitas. Ingat bahwa obesitas erat kaitannya dengan berbagai macam penyakit, di antaranya diabetes dan penyakit kardiovaskuler.

Karena itu, berhati-hatilah mengkonsumsi makanan yang manis jika Anda masih menyayangi diri Anda.